Sabtu, 30 Oktober 2010

Konsep Ilmu budaya dasar dalam kesusastraan

Pendekatan Kesusastraan
Sastra
Tidak ada pengertian yang pasti untuk arti dari sastra. Banyak orang – orang yang mendefinisikan sastra dengan berbeda – beda. Sapardi menjelaskan bahwa sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa adalah ciptaan sosial dan memberikan gambaran tentang kehidupan. Pendapat lain mengatakan bahwa sastra itu sifatnya imajinatif dan fiksi, sedangkan,semua sastra itu fiktif. Ada yang diambil dari kisah nyata namun mungkin ada beberapa yang dimodifikasi agar cerita menjadi lebih masuk akal dan enak untuk disimak oleh orang lain. Sebenarnya cerita – cerita fiktif yang ditampilkan oleh pengarang tidak terlepas dari kejadian secara langsung dan tidak langsung yang dialami. Tapi yang jelas sastra itu bukan cuma kata – kata indah atau cerita – cerita namun sastra adalah kebudayaan. “bahasa menunjukan identitas bangsa”. Jadi pelihara bahasa Indonesia maka identitas Indonesia juga terpelihara.
Bahasa atau sastra juga dapat menjadi sebuah cara atau wadah penyampaian pendapat pendapat baik itu tentang kebudayaan politik, kebudayaan dalam bermasyarakat, kebudayaan dalam sistem perekonomian di negara, kebudayaan sistem pemerintahan, dan lain-lain.salah satu alat implentasi Bahasa dalam mengkritik atau pun menilai tentang pelbagai kebudayaan yang ada adalah Pengajaran puisi tidak diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi murni. Puisi dipakai sebagai media dan sebagai sumber belajar sesuai dengan tema Ilmu Budaya Dasar.

Puisi termasuk seni sastra dan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahwa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :

1. Figura bahasa, Misalnya gaya personafikasi, metafora, alegori, dan lain-lain.
2. Kata-kata ambiguitas, kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata berjiwa, kata-kata yang diberi suasana.
4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang diberi tambahan nilai rasa dan asonasi.
5. Pengulangan, untuk mengintensifikasikan hal-hal yang dilukiskan.

Alasan mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
b. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual.
c. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran sosial.

Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
-penderitaaan atas ketidakadilan
-perjuangan untuk kekuasaan
-konflik dengan sesamanya
-pemberontakan terhadap hukum Tuhan.

Puisi memiliki nilai etika, estetika, dan kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaannya adalah cinta kasih.
 
Terlihatlah hubungan atau  konsep Ilmu budaya dasar dalam kesusastraan. Dimana ilmu kesusastraan itu adalah wadah penyampain perkembangan kebudayaan tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar