Sabtu, 31 Desember 2011

Kecemasan berkomputer terhadap mahasiswa


Kali ini saya akan membahas atau menguraikan jurnal yang berjudul “Kecemasan berkomputer mahasiswa akuntansi”. Tetapi ada baiknya pembaca sekalian mengerti apa itu jurnal.

Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan. (Buku Pegangan Gaya Penulisan, penyunting dan penerbitan Karya Ilmiah Pegangan Gaya Penulisan, Penyunting dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia, karya Mien A. Rifai, Gajah Mada Uneversity, 1995, h.57-95).
Jurnal juga biasanya memiliki berbagai tahapan penulisan seperti pendahuluan, pembahasan dan akhirnya penutup. Disini jurnal diawali dengan adanya abstrak yang memuat ulasan sedikit tentang pembahasan didalamnya. Biasanya abstrak tersebut bisa dalam bentuk bahasa indonesia maupun bahasa inggris atau bisa juga kedua-duanya. Yang kemudian diikuti dengan pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan dan manfaat. Kesemuanya itu membahas uraian apa saja yang melatarbelakangi diadakannya sebuah penelitian, sebelum penelitian tersebut dilakukan.
Tulisan diatas adalah sedikit pengertian apa itu Jurnal, berikut adalah uraian tentang jurnal yang akan saya bahas.
Permasalahan yang akan diuraikan terdapat pada bagian pembahasan pada jurnal yang didapat :
Dalam menghadapi perkembangan baru teknologi informasi, seseorang dapat menyikapi kehadiran komputer secara berbeda dan tak jarang disikapi dengan penolakan. Penolakan ini mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan sederhana tentang komputer atau mungkin juga disebabkan oleh kegelisahan yang mendalam atau ketakutan berlebih terhadap teknologi komputer (Jay, 1981 dalam Emmons, 2003) yang sering disebut dengan "computerphobia". Adanya perubahan baru terkadang menimbulkan tekanan (stress). Tekanan yang timbul dapat berupa anxiety (kecemasan) namun ada pula yang menghadapinya sebagai tantangan. Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan yang kuat berupa ketakutan (fear) dan keprihatinan yang tidak berhubungan dengan situasi khusus yang mengancam (Cherrington, 1994 dalam Wibowo dan Hardiningsih, 2003). dan banyak peneliti lainnya telah menemukan adanya fenomena kecemasan berkomputer (computer anxiety). Kecemasan berkomputer dapat diartikan sebagai penolakan terhadap perubahan. Penolakan dapat berupa gejala atau sesuatu yang lain seperti ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui, ketakutan akan kegagalan, atau ketidakinginan untuk mengubah keadaan sekarang. Hasil penelitian empiris menunjukkan bahwa
kecemasan berkomputer memiliki dampak negatif terhadap penggunaan computer (Mahar et al., 1997). Karena kecemasan berkomputer memiliki dampak sejauh itu, maka diperlukan pengetahuan empiris yang valid mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi variabel-variabel ini. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Landry et al., (1996) menguji pengaruh tipe kepribadian dengan sikap mahasiswa akuntansi terhadap komputer. Sikap terhadap komputer dalam penelitian ini diukur menggunakan Computer Attitude Scale (CAS) yang dikembangkan oleh Loyd dan Gressard (1984) dan instrumen baru Computer Usage Business Scale (CUBS) yang dikembangkan oleh peneliti. Instrumen CAS yang telah banyak digunakan dalam penelitian yang berkaitan dengan sikap terhadap komputer ini memasukkan kecemasan berkomputer sebagai salah satu subskala pengukurannya. Sedangkan variabel tipe kepribadian yang dimaksud dalam penelitian tersebut adalah tipe kepribadian sesuai dengan teori psikologi menurut Jung (1921).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukannya interaksi yang signifikan antara dimensi sensing-intuitive dan thinking-feeling dengan computerphobia.

Kecemasan berkomputer dapat didefinisikan pula sebagai kegelisahan penggunaan komputer dan kegelisahan mengenai dampak negatif dari penggunaan komputer terhadap masyarakat.

Penelitian ini menguji beberapa hipotesis. Hipotesis pertama menguji hubungan antara tipe kepribadian dan kecemasan mahasiswa terhadap penggunaan teknologi komputer. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Landry et al. (1996) menunjukkan bahwa ditemukannya hubungan yang signifikan pada preferen sensingintuitive dan thinking-feeling dengan computerphobia, sehingga hipotesis pertama diajukan sebagai berikut:

H1: Tingkat kecemasan berkomputer pada mahasiswa akuntansi akan bervariasi
menurut tipe kepribadian mereka.
H2 : Tingkat kecemasan berkomputer pada mahasiswa akuntansi akan bervariasi
menurut jenis kelamin mereka.
H3 : Tingkat kecemasan berkomputer pada mahasiswa akuntansi akan bervariasi
menurut IPK mereka.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak kampus mungkin perlu mempertimbangkan untuk menambah mata kuliah yang berhubungan dengan system informasi berbasis komputer yang sifatnya wajib di samping melengkapi sarana teknologi komputer di lingkungan kampus serta mengadakan pelatihan-pelatihan komputer yang bertujuan untuk membuat mahasiswa lebih mengenal teknologi komputer sehingga diharapkan terjadi penurunan tingkat kecemasan berkomputer seiring dengan semakin berkembangnya teknologi.

Dengan mengetahui hubungan antara cognitive style dengan kecemasan berkomputer pada mahasiswa, dari sudut pandang pengajar, mungkin dapat dirancang suatu sistem pengintegrasian komputer ke dalam proses pembelajaran dengan disesuaikan dengan cognitive style para mahasiswa.

sekian uraian jurnal yang saya tuliskan, semoga bisa menambah pengetahuan bagi pembaca :)

http://syaiful-ali.staff.ugm.ac.id/Kecemasan%20berkomputer%20--mahasiswa%20akuntansi.pdf

sumber : (http://saidin21.wordpress.com/2007/08/29/jurnal-ilmiah/)